Thursday, July 29, 2010

PERCAYA - BAYANGAN

"Apa yang dimaksud dengan mempercayai seseorang?", suatu ketika Sasaki Kojiro bertanya kepada Oshino, kekasihnnya. "Jika seseorang sehati dengan seorang lainnya. Jika dua hati berdetak seiring-sejalan layaknya satu hati", jawab Oshino. Setelah melanglang Jepang menuju penyempurnaan ilmu pedangnya, Sasaki Kojiro menemukan kembali soulmate-nya itu. Meskipun Oshino dikenal sebagai s'orang penari, wanita penghibur dan tak jarang orang mengolok di belakang, namun bagi Kojiro ialah orang yang telah memberikan banyak pencerahan dalam hidup. Ialah wanita yang telah mencairtawarkan kedinginbekuan hatinya. "Ia adalah bayanganku, siapa yang mengusiknya berarti ia mengusik aku!", tegas Kojiro ketika ia mendengar sindiran orang. "Aku akan menjadi bayanganmu. Sebuah bayangan tidak akan meninggalkan pemiliknya, apapun yang terjadi", janji Oshino yang terucap sebelumnya. Betapa manisnya... Tepat sebagaimana bait lagu Dewa 19, "Bayang-bayangmu Kasih, slalu hadir dalam gelisahku...". (apa hubungannya neh???) Atau syair lagu milik A. Rafiq "Bayang-bayang samakan, dia dengan yang lain...!". (halah! tambah ngawur!!!)

Lanjut... Pencerahan ini tidak hanya diterima oleh Sasaki Kojiro, namun juga Musashi. Miyamoto Musashi, Sang Pendekar Pedang teratas lainnya juga memiliki pertanyaan dan menerima pencerahan yang sama, langsung dari mulut Oshino. Hal ini terjadi menjelang pertarungan satu lawan satu antara Kojiro dan Musashi. Pada keesempatan tersebut Oshino menambahkan, "mempercayai seseorang adalah rasa bahwa jiwa orang tersebut adalah jiwanya sendiri". Oshino membawa pesan dari soulmate-nya agar Musashi berhati-hati karena duel mereka yang akan datang adalah jebakan. Penguasa menentukan agar keduanya harus mati, siapapun yang akan menjadi pemenangnya! Adalah hal yang sangat tragis ketika dua orang terbaik harus melakukan pertarungan yang tidak perlu akibat suatu entitas yang disebut "politik". Keduanya adalah pendekar sejati yang senantiasa berusaha mencari makna sesungguhnya dari dunia yang mereka geluti. Mereka adalah orang-orang yang mengerti satu sama lain, orang-orang yang saling menghargai kemampuan dan kerendahan hati orang lain. Di sisi lain mereka adalah orang-orang yang telah menjalani hidup penuh cobaan dan rintangan, masa kecil yang tidak bahagia, masa remaja yang tak menentu, pencarian makna hidup yang tampak tak pernah berujung, dan sama-sama memiliki kekasih hati yang ingin ditemui tuk berbagi hidup yang damai.

Tanggal 13 April 1612, dalam duel rekayasa para penguasa di pulau kecil Ganryujima (saat itu bernama Funashima) tersebut, Musashi memang berhasil menjatuhkan Kojiro, namun kemenangan itu dirasakannya hambar. Pujian Kojiro untuknya setelah terjungkal bersimbah darah, & permintaannya agar Musashi segera meninggalkan arena pertarungan terus terngiang di telinganya... Ternyata kemenangan memang bukan segalanya. Sedangkan orang-orang yang mengejar kekuasaan dan kemasyhuran lebih sering memberanguskan potensi dan mencabut roh kehidupan, disadari maupun tidak. Tak heran banyak orang bijak dan orang besar (termasuk fisikawan Albert Einstein) menyatakan :


"Try not to become a man of success, but a man of value instead", janganlah berusaha menjadi orang sukses, tetapi orang yang bernilai! 

Termasuk golongan yang manakah Anda? Yang manapun kita, mari selalu kita ingat, bahwa sebaik-baik manusia adalah mereka yang paling banyak memberi manfaat bagi orang lain. Allaahu a'lam.




Putri, Berkah Untuk Semua

Belum reda euforia atas kemenangan Tim Nasional Sepakbola kita di ajang SEA Games XXXII Cambodia, kini bangsa Indonesia kembali dibuat bangg...