Bagi remaja 90-an, lagu bertajuk "Walah!"
pasti tak asing lagi. Sebuah lagu yang kemunculannya memancing
perhatian, membuat band pembawanya "Netral" menyeruak ke puncak musik
populer tanah air. Album perdana bertajuk sama dengan nama band
pembawanya itupun menemani hari-hari kita saat masih belajar di bangku
kuliah. Pembawaan para awak band yang
cuek di video klip yang sering diputar di stasiun-stasiun televisi
swasta di masa itu membuat musik mereka mudah diingat. Beat-nya
mengingatkan kita pada musik Greenday, yang saat itu sudah menelorkan banyak album.
Adalah Ricy Dayandani, atau yang lebih akrab dipanggil Miten, gitaris yang membuat lagu-lagu di album itu terdengar hidup. Cowok yg tampil cuek dengan mengusung dandanan a la remaja 70-an ini memberi warna lain pada musik Indonesia saat itu. Cabikannya pada string-string gitar elektrik terdengar dominan & mempesona. Hasil permainannya yg sangat piawai terdengar padat & di beberapa nomor bahkan hampir tanpa jeda. Nada-nada indahnya mengalir laksana arus yg sambung-menyambung dengan indah di alur musik Netral. Kadang kala ia begitu deras, kadang-kadang begitu lembut, naum semuanya tetap indah, dan semua keindahan itu memasuki celah-celah setiap jeda yang pada musik lain lazimnya dibiarkan kosong. Kepadatan dari flow-away tunes itulah yang kini sulit dicari pada lagu-lagu yang dilahirkan band-band baru hari ini. Miten tampak sangat peka & sangat mafhum arti gitar bagi sebuah lagu.
Cobalah nikmati lagu-lagu mereka dari 2 album awal, "Netral" & "Tidak Enak". Selain Walah, juga ada Bobo, Bulan, Lagu Rindu, Pelangi, Bulan, Pelor, Ombak, Sampah, 3 Dini Hari, dst. Miten seolah memberi kita pencerahan bahwa pekerjaan apapun jika disertai dengan segenap keahlian akan menghasilkan sesuatu yang indah!
Ketika Miten (juga Bimo) kemudian bercerai dengan Netral, nuansa itu tak ada lagi, Netral tampak kehilangan ruh. Ada satu kerinduan akan permainannya yang selalu mampu menciptakan harmoni. Ada kerinduan akan perpaduan yang serasi antara Miten, Bimo, & Bagus dalam musik mereka yang hingar-bingar namun tetap mampu mengantar kita terbang ke alam mimpi, dalam tidur malam yang lelap. Jika saya piawai bermain gitar maka gitaris yang ingin saya ajak berduet hanya satu, dialah Miten!
No comments:
Post a Comment