"Bertakwalah kepada Allah dan berlakulah adil terhadap anak-anakmu" (HR Bukhari dan Muslim)
”Ajarilah anak-anakmu berkuda, berenang dan memanah” (HR Ad-Dailamy)
UMAR IBNU KHATTAB
Seorang lelaki datang menghadap Amirul Mukminin, Umar bin Khattab radhiallahu 'anhu, ia melaporkan kepada Khalifah Umar bin Khattab tentang kedurhakaan
anaknya. Khalifah Umar lantas memanggil
anak yang dikatakan durhaka itu dan mengingatkannya terhadap bahaya
durhaka kepada orang tua. Saat ditanya sebab kedurhakaannya, anak itu
mengatakan ;
UMAR IBNU 'ABDUL 'AZIZ
"Wahai Amirul Mukminin, tidakkah seorang anak mempunyai hak yang harus ditunaikan oleh orang tuanya?" "Ya," jawab Khalifah. "Apakah itu?" tanya anak itu. Khalifah menjawab, "Ayah wajib memilihkan ibu yang baik untuk anak-anaknya, memberi nama yang baik dan mengajarinya Al Qur'an." Lantas sang anak menjawab, "Wahai Amirul Mukminin! Tidak satupun dari tiga perkara itu yang ditunaikan ayahku. Ibuku Majusi (penyembah berhala), namaku Ja'lan, dan aku tidak pernah diajarkan membaca Al Qur'an."Umar bin Khattab radhiallahu 'anhu lalu menoleh kepada ayah dari anak itu dan mengatakan, "Anda datang mengadukan kedurhakaan anakmu, ternyata Anda telah mendurhakainya sebelum ia mendurhakaimu. Anda telah berlaku tidak adil baik terhadapnya sebelum ia berlaku tidak baik kepada Anda."
UMAR IBNU 'ABDUL 'AZIZ
“Siapa yang menjaminmu hidup sampai setelah waktu zuhur?” pertanyaan itu terlontar dari mulut seorang pemuda kepada khalifah Umar bin Abdul Aziz,
tokoh pemimpin bergelar khulafah rasyidin yang kelima. Ketika itu,
khalifah yang terkenal keadilannya itu sangat tersentak dengan perkataan
sang pemuda. Terlebih saat itu, ia tengah merebahkan diri beristirahat
usai menguburkan khalifah sebelumnya, Sulaiman bin Malik.
Tapi baru saja ia merebahkan badannya, seorang pemuda berusia tujuh belasan tahun datang menghampirinya dan mengatakan, “Apa yang ingin engkau lakukan wahai 'Amirul Mukminin?” Khalifah Umar bin Abdul Aziz menjawab, “Biarkan aku tidur barang sejenak. Aku sangat lelah dan capai sehingga nyaris tak ada kekuatan yang tersisa. “Namun pemuda itu tampak tak puas dengan jawaban tersebut. Ia bertanya lagi, “Apakah engkau akan tidur sebelum mengembalikan barang yang diambil secara paksa kepada pemiliknya, wahai 'Amirul Mukminin? Khalifah Umar bin Abdul Aziz mengatakan, “Jika tiba waktu zuhur, saya bersama orang-orang akan mengembalikan barang-barang tersebut kepada pemiliknya.” Jawaban itulah yang kemudian ditanggapi oleh sang pemuda, “Siapa yang menjaminmu hidup sampai setelah zuhur, wahai 'Amirul Mukminin?”
Tapi baru saja ia merebahkan badannya, seorang pemuda berusia tujuh belasan tahun datang menghampirinya dan mengatakan, “Apa yang ingin engkau lakukan wahai 'Amirul Mukminin?” Khalifah Umar bin Abdul Aziz menjawab, “Biarkan aku tidur barang sejenak. Aku sangat lelah dan capai sehingga nyaris tak ada kekuatan yang tersisa. “Namun pemuda itu tampak tak puas dengan jawaban tersebut. Ia bertanya lagi, “Apakah engkau akan tidur sebelum mengembalikan barang yang diambil secara paksa kepada pemiliknya, wahai 'Amirul Mukminin? Khalifah Umar bin Abdul Aziz mengatakan, “Jika tiba waktu zuhur, saya bersama orang-orang akan mengembalikan barang-barang tersebut kepada pemiliknya.” Jawaban itulah yang kemudian ditanggapi oleh sang pemuda, “Siapa yang menjaminmu hidup sampai setelah zuhur, wahai 'Amirul Mukminin?”
Pemuda itu bernama Abdul Aziz. Ia, putera 'Amirul Mukminin sendiri, Umar bin Abdul Aziz. Semoga ALLAH merahmati keduanya.
Info Buku :
- Fenomena Orang Tua Durhaka, Idrus Hasan, Pustaka Hidayah, Bandung, 2009
- Fenomena Orang Tua Durhaka, Idrus Hasan, Pustaka Hidayah, Bandung, 2009
- Cinta di Rumah Hasan Al Banna, M Lili Nur Aulia, Pustaka Da'watuna, Jakarta, 2007
No comments:
Post a Comment