Sunday, February 6, 2022

Anak Semesta


Aku mengikuti perjalanan seorang gadis kecil,

yang berayah dan beribu,

namun seperti tak memiliki siapa-siapa,

dalam kesendirian ia hanya berharap.


Aku mencoba memahami hati seorang gadis kecil,

yang ditinggal ayah dan ibu,

bukan karena mereka telah berpulang,

namun pikiran yang jungkir balik dan hati yang (mungkin telah) mati.


Ia tak mengenalku, namun aku mengenalnya,

dari orang tua yang sibuk entah pura-pura.

Dari kejauhan kukira-kira pikirannya,

ada yang ingin diungkap, namun tak sanggup dikata.


Pun ia tak pernah yakin, apakah ibu menyayanginya,

Ia tak pernah merasa pasti, apakah ia cukup berharga di hati ayahnya.

Dilaluinya hari dengan tanya, kapan ibu akan menjenguk?

Dilaluinya hari dengan tanya, apakah ibu merindu?


Dari jauh kuperhatikan,

gadis kecil yang cerdas namun selalu ragu,

orang tuanya mungkin tak memahami,

seseorang boleh berbuat salah, namun tak boleh ragu.


Dari hati kularungkan doa,

agar sempat melihat senyum dan tawa,

bahwa ia tetap menghargai ayah ibu,

dari keakrabannya dengan duka dan ketegaran jiwa.


Dari jauh kulampirkan harapan,

kelak ia menjadi wanita paripurna,

yang mengambil semua kebaikan tanpa keburukan,

dari semesta yang telah membesarkannya.




No comments:

Putri, Berkah Untuk Semua

Belum reda euforia atas kemenangan Tim Nasional Sepakbola kita di ajang SEA Games XXXII Cambodia, kini bangsa Indonesia kembali dibuat bangg...